Dua ASN Diduga Kendalikan Dinas Kominfo Takalar, ‘Bayangan Kekuasaan’ di Balik Bupati

ADI DG SILELE

- Author

Kamis, 18 September 2025 - 05:32 WIB

5022 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAKALAR – bongkarterkini.com | Isu panas tengah mengguncang lingkup Pemerintah Kabupaten Takalar. Dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial A dan B menjadi perbincangan hangat usai diduga memiliki peran dominan dalam mengendalikan arah kebijakan di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), meski tak memiliki jabatan resmi di dinas tersebut.

 

Yang lebih mencengangkan, keduanya disebut-sebut sebagai “pembisik” utama Bupati Takalar, Daeng Manye, tokoh yang selama ini dikenal tertutup soal siapa saja yang menjadi lingkaran kepercayaannya.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Dari informasi yang dihimpun, A dan B kerap terlihat hadir dalam rapat-rapat internal Dinas Kominfo, bahkan diduga memberikan arahan kepada pejabat struktural yang notabene memiliki kedudukan formal.

 

Fenomena ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya praktik birokrasi tak sehat di balik layar kekuasaan.

 

“Seperti ada dua kepala dinas. Yang satu resmi, tapi yang mengatur semuanya ya mereka itu,” ungkap salah satu sumber.

 

Dominasi A dan B disebut semakin kentara sejak awal kepemimpinan Daeng Manye selaku Bupati Takalar Tak hanya di balik meja rapat, keduanya juga dilaporkan aktif mengatur komunikasi eksternal, termasuk menjembatani Bupati Takalar bertemu dengan para petinggi media besar di Sulawesi Selatan.

 

Salah satu kejadian yang menjadi sorotan adalah ketika keduanya disebut memfasilitasi pertemuan antara Bupati Daeng Manye dengan direktur PT Tribun Timur dan PT Media Fajar Indonesia, tanpa melibatkan Dinas Kominfo sebagai instansi resmi pengelola hubungan media dan informasi publik.

 

Padahal, tugas menjalin komunikasi dan kerjasama dengan media merupakan kewenangan penuh Dinas Kominfo. Tindakan ini dinilai melemahkan fungsi kelembagaan sekaligus menimbulkan kesan bahwa urusan strategis pemerintahan dikendalikan oleh pihak yang tidak pada tempatnya.

 

“Aneh saja, kenapa dua ASN di luar Kominfo bisa atur-atur komunikasi dengan media? Itu tugas Kominfo. Masa Bupati harus dibawa malam-malam ketemu direktur media, padahal beliau punya banyak urusan pemerintahan lain yang lebih prioritas,” ungkap salah satu wartawan media lokal yang juga enggan disebutkan namanya.

 

Sejauh ini, Bupati Daeng Manye belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut. Namun, desakan dari berbagai pihak agar kepala daerah mengambil langkah tegas mulai bermunculan.

 

Pengamat kebijakan publik menilai, bila isu ini benar adanya, maka hal itu bukan sekadar pelanggaran etika birokrasi, tetapi juga cerminan lemahnya sistem kontrol internal pemerintahan.

 

“Ini bisa membuka ruang patronase dan konflik kepentingan. Pemerintahan daerah harus berdiri di atas sistem, bukan pada kekuatan individu yang bermain di balik layar,” ujar seorang akademisi.

 

Di sisi lain, DPRD Takalar diminta segera turun tangan menyelidiki kabar ini dengan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai klarifikasi, demi menjaga integritas dan profesionalitas birokrasi daerah.

 

Masyarakat Takalar berharap kasus ini tidak dibiarkan berlarut-larut. Keterlibatan ASN dalam ranah yang bukan tugas pokoknya dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk di masa depan, apalagi jika melibatkan keputusan-keputusan strategis pemerintahan.

 

Kini, sorotan publik tertuju pada Bupati Daeng Manye. Apakah beliau akan mengambil sikap tegas untuk mengembalikan marwah pemerintahan, atau justru membiarkan ‘bayangan kekuasaan’ terus bermain di balik panggung birokrasi?

Berita Terkait

Ketum XTC Indonesia Ajak Perkuat Soliditas pada Muscab DPC Kabupaten Bandung
Hak Ahli Waris SD Cisande 5 Terabaikan: Kuasa Hukum Minta Gubernur Jabar Intervensi, Jangan Biarkan Keadilan Terhambat
LSM Investigasi Negara (LIN) Ungkap Dugaan Pengalihan Dana Revitalisasi Sekolah di Takalar
Ketua LSM Pemantik Ingatkan Polres Takalar Serius Tangani Kasus Pemboman Ikan di Tanakeke
RSUD Umar Wirahadikusumah: Apakah Nama Hanya Hiasan? Kesejahteraan Karyawan dan Pasien Terabaikan
Pemboman Ikan di Tanakeke Makin Merajalela Nasib Nelayan Memprihatinkan.
RSUD Cililin Bandung Barat : Contoh Kegagalan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Perbatasan

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 10:27 WIB

Ketum Laskar Monta Bassi klarifikasi Berita Viral Terkait Pembongkaran Rumah

Rabu, 12 November 2025 - 00:15 WIB

Polsek Indrapura Gencar Sosialisasi SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Sasar Siswa SMPN 1 Sei Suka

Selasa, 11 November 2025 - 23:53 WIB

Polsek Labuhan Ruku Perkuat Pengamanan Malam, Gencarkan Patroli untuk Cegah Kriminalitas di Tanjung Tiram

Selasa, 11 November 2025 - 23:28 WIB

Polres Batu Bara Terangi Malam dengan “Blue Light,” Jaga Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas di Jalinsum

Selasa, 11 November 2025 - 16:02 WIB

LPR Akan Melaporkan Dana Revitalisasi SDN Inpres 162 kampung beru ke APH, Diduga Ada Kejanggalan

Selasa, 11 November 2025 - 13:44 WIB

Kapolsek Medang Deras Gencarkan “Cooling System”, Jalin Sinergi dengan TNI dan Masyarakat Jaga Kamtibmas

Selasa, 11 November 2025 - 04:49 WIB

Polres Batu Bara Aktif Gelar Patroli “Blue Light”, Jamin Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas Malam

Selasa, 11 November 2025 - 04:26 WIB

Polsek Indrapura Intensifkan Patroli Malam, Prioritaskan Pencegahan Balap Liar dan Kejahatan Jalanan

Berita Terbaru