Karo – Tribun1.Com //
Motif serangan brutal yang dilakukan sekelompok gangster bersenjata tajam (sajam) di sebuah warung kopi di kawasan Jalan Jamin Ginting, Desa Ketaren, Kec Kabanjahe, Kab Karo pada Minggu, 27 Juli 2025 lalu, masih menimbulkan tanda tanya besar.
Serangan yang dinilai cukup terencana dan terstruktur itu memunculkan dugaan bahwa ada sebuah persoalan besar di balik peristiwa berdarah itu. Bukan sekedar mobil dilempar batu, pelaku ngamuk dan lantas menganiaya warga secara membabi buta.!!
Apalagi jumlah mereka cukup banyak ada sekitar 25 orang dan semuanya bersenjata tajam. Walau saat ini 3 pelaku sudah di tangkap polres karo, dan tetap melakukan pengembangan.
Menurut beberapa warga yang mengaku berada di sekitar lokasi saat peristiwa terjadi, mereka sama sekali tak mengetahui adanya peristiwa pelemparan batu ke arah mobil yang dikendarai para pelaku saat melakukan aksi penyerangan, seperti yang telah dirilis Humas Polres Karo.
Warga mengungkap, salah satu korban serangan atas nama Mikael Sembiring justru berada di dalam warung kopi tersebut saat serangan terjadi. Saat itu, Mikael terlihat tengah duduk bersama beberapa orang sembari berbincang-bincang.
“Korban (Mikael) saat kejadian sedang duduk bersama beberapa orang duduk satu meja. Kalau nggak salah mereka sedang membahas soal rencana pelaksanaan pertandingan bela diri. Mikael ini kan atlet MMA. Rencananya dia (Mikael) mengadakan turnamen gitu,” ungkap warga.
Namun setelah mikael keluar warung, tiba-tiba penyerangan itu terjadi.
Ditambahkan MT, usai menghajar mikael dengan sajam, massa ormas langsung menyerang mobil branding Laskar Merah Putih, secara membabi buta. Setelah itu massa masuk ke warung sambil mengancam saya yang duduk minum sambil meletakkan sabit di leher saya, kau anak mana? mana Rukun.. ? mana Rukun ? Seolah olah perusuh sudah punya target tertentu, kata MT.
MT menjelaskan, massa ormas saya lihat terbagi menjadi dua kelompok, satu kelompok menghajar mikael, satu kelompok lagi mencari Rukun ( Ketua LMP Sumut) ke warung dan menghancurkan mobil LMP di depan warung, mobil tersebut merupakan milik Thomas Sinuhaji yang merupakan pengurus Laskar Merah Putih Sumut, Diduga Mikael ( korban) salah sasaran, karena menganggap bagian dari pengurus Laskar Merah Putih karena dari pelaku yang berjumlah berkisar 25 orang dominan orang luar karo sehingga tidak mengenal targetnya paparnya dan saya pun tidak kenal satu pun dari mereka, ujar MT.
(REMEDY P.A/TEAM)

































