Sidang Kasus Narkoba di Tanjung Balai, Dugaan Rekayasa dan Penyiksaan Terungkap

TRIBUN 1

- Author

Jumat, 15 Agustus 2025 - 18:18 WIB

506 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanjungbalai | Sebuah persidangan kasus narkoba di Pengadilan Negeri Tanjungbalai pada Kamis, 14 Agustus 2025, menjadi sorotan publik setelah terungkapnya dugaan rekayasa penangkapan dan penyiksaan terhadap terdakwa Rahmadi.

Pengakuan mengejutkan dari terdakwa dan keterangan saksi yang janggal membuka tabir gelap di balik proses hukum yang diduga cacat sejak awal.

Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Karolina Selfia Sitepu, penasihat hukum (PH) terdakwa Rahmadi, Suhandri Umar Tarigan dan Thomas Tarigan, mencecar saksi dari Polda Sumut, Bripka Toga M. Parhusip. Saksi yang awalnya bertugas sebagai penyidik ini justru banyak bungkam saat ditanya detail penangkapan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keterangan Saksi Janggal dan Berubah Ubah

Kejanggalan dimulai ketika saksi Bripka Toga Parhusip mengaku tidak ikut langsung menangkap Rahmadi.

Ia mengatakan mengetahui penangkapan dan pemukulan terhadap Rahmadi dari media sosial. Padahal, Rahmadi ditangkap dari sebuah toko pakaian di Jalan Yos Sudarso, Teluk Nibung.

Keterangan saksi semakin membingungkan ketika ia juga menyebut Rahmadi ditangkap di Jalan Arteri, lokasi yang berjarak lebih dari satu kilometer dari toko tersebut. Kontradiksi ini semakin menguatkan dugaan adanya rekayasa.

Thomas Tarigan, PH terdakwa, menyoroti keanehan lain. “Bagaimana bisa penangkapan dan penetapan tersangka klien kami dalam waktu satu hari, tanggal 3 Maret 2025? Sementara jarak dari Medan ke Tanjungbalai jauh,” tanyanya. Ia juga mempertanyakan mengapa Rahmadi dijadikan tersangka, padahal dua terdakwa lain ( Andre dan Lombek) yang berkasnya terpisah tidak pernah menyebut keterlibatan Rahmadi.

Pengakuan Mengejutkan Terdakwa

Terdakwa Rahmadi akhirnya diberikan kesempatan oleh hakim untuk berbicara. Ia membantah kesaksian Bripka Toga dan menceritakan kronologi yang berbeda secara drastis. Rahmadi mengaku hanya memiliki satu ponsel, bukan dua seperti yang disebutkan saksi.

Pengakuan paling menggemparkan datang saat Rahmadi menjelaskan perlakuan yang ia terima saat ditangkap. Matanya dilakban dan ia dibawa ke sebuah mobil di mana sudah ada dua orang lain (Andre dan Lombek). Rahmadi tidak langsung dibawa ke Polda Sumut, melainkan ke sebuah mess.

“Di rumah itu saya disiksa, dipukuli agar mengakui sabu itu milik saya. Tapi saya tidak mengaku karena itu bukan milik saya,” ungkap Rahmadi.

Ia juga membantah ditangkap di Jalan Arteri. “Saksi bilang saya ditangkap di Jalan Arteri padahal saya ditangkap di toko” tegasnya.

Rahmadi juga menyebutkan bahwa satu jam setelah ditangkap dan matanya dilakban, saksi menunjukkan sabu di dalam mobilnya.

Sidang akan dilanjutkan pada Rabu mendatang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari pihak kepolisian lainnya.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas proses penegakan hukum dan perlindungan hak-hak tersangka di Indonesia. (*)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Rahmadi: “Hukum Dipelintir Jadi Alat Kekuasaan, Kami Minta Keadilan Bukan Penghakiman”
Rahmadi Ungkap Tekanan di Polda Sumut: “Saya Dipaksa Baca Naskah Pengakuan Buatan Kompol DK”
Tuntutan 9 Tahun, Kuasa Hukum Protes: Fakta dan Saksi Justru Menunjukkan Ia Tidak Bersalah
9 Tahun Rahmadi Dituntut, Pertanda Hukum Sudah Mati: Kuasa Hukum Siap Laporkan JPU ke Kejaksaan Agung dan Komisi Kejaksaan
BB tak Sesuai Fakta, PH Lombek Cs ‘Kuliti’ Surat Dakwaan JPU Kejari Tanjungbalai
Putusan MK: Kritik Damai Tak Bisa Dipidana, Kompol DK Laporkan Warga Dinilai Upaya Pengalihan Isu
Drama Rekayasa Aksi di Sidang Narkoba Tanjungbalai: Dibayar Rp50 Ribu Demi Menekan Hakim!
Wali Kota Tanjungbalai Bersama Forkopimda Melepas Keberangkatan 117 Jamaah Calon Haji Kota Tanjungbalai

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 10:27 WIB

Ketum Laskar Monta Bassi klarifikasi Berita Viral Terkait Pembongkaran Rumah

Rabu, 12 November 2025 - 00:15 WIB

Polsek Indrapura Gencar Sosialisasi SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Sasar Siswa SMPN 1 Sei Suka

Selasa, 11 November 2025 - 23:53 WIB

Polsek Labuhan Ruku Perkuat Pengamanan Malam, Gencarkan Patroli untuk Cegah Kriminalitas di Tanjung Tiram

Selasa, 11 November 2025 - 23:28 WIB

Polres Batu Bara Terangi Malam dengan “Blue Light,” Jaga Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas di Jalinsum

Selasa, 11 November 2025 - 16:02 WIB

LPR Akan Melaporkan Dana Revitalisasi SDN Inpres 162 kampung beru ke APH, Diduga Ada Kejanggalan

Selasa, 11 November 2025 - 13:44 WIB

Kapolsek Medang Deras Gencarkan “Cooling System”, Jalin Sinergi dengan TNI dan Masyarakat Jaga Kamtibmas

Selasa, 11 November 2025 - 04:49 WIB

Polres Batu Bara Aktif Gelar Patroli “Blue Light”, Jamin Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas Malam

Selasa, 11 November 2025 - 04:26 WIB

Polsek Indrapura Intensifkan Patroli Malam, Prioritaskan Pencegahan Balap Liar dan Kejahatan Jalanan

Berita Terbaru